Senin, 07 Februari 2011

KONSOL GAME MASA DEPAN BERBASIS CLOUD COMPUTING


TOKYO - Konsol game di masa depan nantinya tidak hanya mengandalkan hard drive sebagai media penyimpanan. Raksasa elektronik Sony akan mengembangkan kosol yang berplatform could computing (komputasi awan).

Adalah Ken Kutaragi, 'bapak' dari konsol PlayStation, telah memulai usaha pengembangan baru yang didasarkan pada komputasi awan tersebut. Selain itu, Sony Computer Entertainment telah mendirikan perusahaan baru Cyber Ai Entertainment Inc bulan lalu. Perusahaan ini akan fokus pada teknologi jaringan terbaru dengan menciptakan komputasi awan untuk tujuan hiburan.

Seperti dikutip dari Tech Tree, Kutaragi akan fokus pada jaringan komputasi awan untuk melayani hiburan. Kemungkinan besar cara ini mungkin akan sedikit mirip dengan layanan game Live On yang ditampilkan di Game Developers Conference 2009 beberapa waktu lalu. Kutaragi tentunya berharap dapat melihat konsol berbasis komputasi awan ini akan menggabungkan game dengan layanan video HD.

Microsoft Cloud Computing

Cloud Computing ......


Benda apa lagi nich, sebagian rekan-rekan mungkin sudah sering mendengar atau membaca di media, baik itu media elektronik maupun media cetak serta media-media online tapi mungkin sebagian rekan-rekan masih asing dengan benda satu ini. Untuk itu penulis mencoba menyimpulkan apa itu cloud computing berdasarkan sumber-sumber yang telah penulis baca dan pelajari terutama mengenai teknologi cloud computing yang diusung oleh Microsoft.

Cloud Computing jika diartikan secara gamblang ke dalam bahasa Indonesia menjadi sedikit aneh, kenapa aneh, karena Cloud berarti Awan sementara Computing berarti menghitung. Tapi bukan itu yang dimaksud disini, dimana Cloud memang berarti Awan dan Computing berarti System Komputer, jika digabung menjadi System Komputer Awan. Loh kok ada system komputer awan, apakah yang dimaksud system komputer yang bebas alias tanpa batas seperti awan?

Saat ini sudah banyak vendor atau lebih dikenal provider yang membangun System Cloud Computing untuk disewakan kepada para pengguna seperti yang disebut sebelumnya, diantaranya: Microsoft, Google, Amazon, IBM, dan lain-lain. Semua provider ini mempunyai nama sendiri untuk teknologi cloud computing mereka, seperti Microsoft, mereka mempunyai dua teknologi cloud computing, yakni :

* Public Cloud Computing, dan
* Private Cloud Computing.

Dimana untuk teknologi Public Cloud Computing, Microsoft membagi kedalam dua kategori, yakni :

* Kategori Produktivity menggunakan Microsoft Office 365
* Kategory Application Development & Hosting menggunakan Windows Azure

Untuk kategory Produktifity, Microsoft menggunkaan system Microsoft Office 365 dimana target dari teknologi ini membantu para pengguna untuk bisa terhubung dan berbagi dokumen dimana saja berada tanpa adanya batasan waktu maupun jarak sehingga dapat mempercepat pemegang keputusan dalam mengambil keputusan yang akan dicapai berdasarkan dokumen yang up to date serta akurat. Dengan fitur ini, seakan-akan pengguna diberikan sebuah kantor virtual yang bisa diakses dari PC, Smartphone dan browser yang telah tersedia.


Untuk kategory Application Development & Hosting menggunakan teknologi Windows Azure dimana Windows Azure merupakan sistem operasi dari Microsoft yang khusus dibuat untuk Cloud Computing. Windows Azure ini hanya terinstall pada Data Center Microsoft, tidak dideliver ke pelanggan. Dengan teknologi Windows Azure ini, pelanggan diberikan keleluasaan untuk mengatur sendiri apapun platform yang akan digunakan untuk applikasi yang akan digunakan sesuai dengan skill yang dimiliki dengan kata lain, menggunakan Windows Azure, pelanggan bisa menggunakan applikasi yang sudah digunakan tanpa harus mempelajari teknologi yang baru lagi sehingga proses migrasi dari applikasi yang ada saat ini ke Cloud Computing akan lebih cepat serta minim kesalahan karena developer dari pelanggan sudah familiar dengan tools atau platform yang digunakan. Sebagai contoh, saat ini pelanggan sudah menggunakan .Net, Java atau PHP sebagai tools dalam membangun applikasi yang digunakan. Dengan Windows Azure, pelanggan bisa langsung menggunakan tools yang ada karena Windows Azure mendukung semua tool-tool tersebut.

Sementara Teknologi Private Cloud Computing, menggunakan system Windows Server Hyper-V dimana target dari teknologi ini adalah perusahaan-perusahaan besar atau provider-provider yang ingin membangun System Cloud Computing sendiri tanpa melibatkan prinsipal (Microsoft). Biasanya semakin besar perusahaan, maka semakin tinggi tingkat persaingannya sehingga faktor keamanan merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam mengadopsi teknologi baru, seperti halnya cloud computing. Mereka akan berusaha untuk menutup sekecil mungkin celah bagi pihak lain untuk bisa mengakses system mereka, baik itu kompetitor maupun provider yang mereka gunakan. Menanggapi kekhawatiran akan hal tersebut, Microsoft memberikan solusi bagi pelanggan dengan menghadirkan teknologi Private Cloud Computing menggunakan system Windows Server hyper-V dimana mereka bisa membangun sendiri Cloud Computing yang dapat diakses oleh cabang atau stakeholder mereka tanpa harus membayar koneksi antar cabang yang sangat mahal jika dibandingkan dengan menggunakan Internet. Begitu juga dengan provider-provider yang ingin membangun teknologi cloud computing sendiri kemudian menyewakan service mereka kepadda pelanggan-pelanggan mereka sehingga bisnis mereka tetap berjalan mengikuti perkembangan dan tetap setia melayani pelanggan mereka. Mengikuti perkebangan teknologi ini, di Indonesia sudah ada beberapa provider yang membangun sendiri cloud computing yang menawarkan jasanya kepada pelanggan, salah satunya Infinys yang menyediakan layanan system cloud computing dengan teknologi terupdate mengunakan Private Cloud Computing berbasiskan teknologi Microsoft.

Penggunaan teknologi internet didunia semakin meningkat. dahulu internet hanya digunakan oleh para pekerja dibidang teknologi computasi berbasis internet (web based aplication) dan yang mengerti teknologi itu saja. seiring dengan perkembangan jaman, teknologi ini juga mengalami perkembangan kearah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang dianggap tidak mungkin dapat dikerjakan dalam waktu singkat. Baik berupa interaksi sosial, marketing, dan kegiatan yang dapat menarik minat pengguna lainya. oleh karena itu, pengguna internet meningkat cepat dan merambah kesemua kalangan.

Pengembangan teknologi computasi berbasis internet sekarang ini lebih diarahkan kepada proses pengaplikasian sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga. Permasalahan diperoleh dalam pengolahan system jaringan. Apabila ada suatu perubahan pada program aplikasi internet pada server dalam jaringan lokal, datanya harus diinstal ulang atau disesuaikan kembali. termasuk Pada pemakaian komputer biasa, diperlukan sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi sangat menentukan program aplikasi. Kalau pemakai memilih sistem operasi MS Windows misalnya, maka aplikasinya pun harus berbasis Windows. Demikian juga kalau sistemnya berbasis DOS, Linux, Mac, dan sebagainya. Padahal memilih sistem operasi sendiri sering membuat user pusing.

Sekarang konsep teknologi informasi Cloud Computing sedang hangat dibicarakan. Istilah Cloud Computing mungkin belum banyak didengar, karena memang masih baru. Namun, perkembangannya sangat luar biasa. Disebut-sebut teknologi Could Computing dapat menghilangkan permasalahan yang dijelaskan diatas. Perusahaan-perusahaan besar di bidang IT pun sekarang mencurahkan perhatiannya ke sana. Microsoft belum lama ini mengumumkan akan segera menyiapkan sistem terbarunya, Windows 7, yang sangat mendukung cloud computing, meskipun belum menjanjikan kapan beredarnya. Apa sebenarnya cloud computing itu?

Untuk itu dalam pembahasan ini akan dijelaskan apa itu Could Computing dan penerapan teknologinya dalam industri IT.

Tujuan dalam pembahasan Cloud computing yaitu :


1. Memahami apa itu konsep Cloud Computing.
2. Mengetahui manfaat serta kekurangan Cloud Computing.
3. Mengetahui teknologi apa yang berhubungan dengan Cloud Computing.
4. Mengerti panarapan Cloud Computig pada IT industri.

Cloud computing adalah istilah umum untuk segala sesuatu yang melibatkan penyediaan jasa ter-host melalui internet. Layanan-layanan ini secara garis besar dibagi ke dalam tiga kategori: Infrastructure-as-a-Service (IaaS), Platform-as-a-Service (PaaS) dan Software-as-a-Service (SaaS). Istilah cloud computing sendiri terinspirasi oleh simbol cloud/awan (selanjutnya tetap disebut “cloud” agar pengertiannya tetap pada jalur) yang sering digunakan untuk merepresentasi Internet dalam flow chart dan diagram.



Layanan cloud memiliki tiga karakteristik khusus yang membedakannya dari hosting tradisional. Layanan ini dijual berdasarkan permintaan, yang biasanya per menit atau per jam dan bersifat elastis, user boleh memiliki berapapun layanan yang diinginkan sesuai waktu yang diberikan, dan layanan ini dikelolah penuh oleh provider (pelanggan hanya perlu komputer dan akses Internet). Inovasi-inovasi yang signifikan dalam hal virtualisasi dan distributed computing, termasuk juga peningkatan akses ke Internet berkecepatan tinggi dan perbaikan ekonomi, telah meningkatkan ketertarikan orang kepada cloud computing.

Sebuah cloud bisa berlabel privat atau publik. Public Cloud menjual layanan ke siapapun di internet. (Saat ini, Amazon Web Service merupakan provider public cloud terbesar.)Private Cloud adalah jaringan proprietary atau data center yang mensuplai layanan-layanan ter-host kepada orang-orang dalam jumlah terbatas. Jika sebuah service provider menggunakan sumber-sumber milik private cloud, maka hasilnya disebut virtual private cloud. Private atau publik, tujuan dari cloud computing adalah menyediakan akses yang mudah, skalabel kepada sumber-sumber komputasi dan layanan TI.



Infrastructure-as-a-Service


Infrastructure-as-a-Service seperti Amazon Web Services menyediakan beberapa virtual server dengan alamat IP unik dan sejumlah blok wadah penyimpanan sesuai permintaan. Para pelanggan menggunakan application program interface (API) milik si provider untuk memulai, menghentikan, mengakses dan mengkonfigurasi virtual server dan wadah penyimpanannya. Pada dunia usaha, cloud computing memungkinkan perusahaan untuk membayar hanya sebesar kapasitas yang dibutuhkan, dan membawa item untuk online lebih banyak segera setelah dibutuhkan. Oleh karena model “bayar sesuai yang digunakan” juga menyerupai model sebagaimana listrik, bensin dan air dikonsumsi, maka kadangkala disebut juga utility computing.

Platform-as-a-service


Platform-as-a-service pada cloud didefinisikan sebagai serangkaian perangkat lunak dan alat-alat pengembangan produk yang ter-host pada infrastruktur provider. Developer menciptakan aplikasi pada platform provider melalui Internet. Provider PaaS mungkin menggunakan API, portal website atau perangkat lunak gateway terpasang pada komputer pelanggan. Force.com, (sebelumnya bernama Salesforce.com) dan GoogleApps adalah beberapa contoh dari PaaS. Developer perlu memahami bahwa saat ini tidak ada standar untuk interoperabilitas atau portabilitas data pada cloud. Sebagian provider tidak akan mengijinkan perangkat lunak yang dibuat oleh pelanggannya dipindahkan dari platform provider.

Software-as-a-service

Sedangkan pada model cloud software-as-a-service, vendor mensuplai infrastruktur perangkat keras, produk perangkat lunak dan interaksi dengan user melalui portal front-end. SaaS merupakan pasar yang sangat luas. Layanan-layanannya bisa bervariasi mulai dari email berbasis-Web sampai inventory control dan pemrosesan database. Oleh karena service provider meng-host baik aplikasi dan data, maka end user bebas menggunakan layanan layanan itu dari manapun.

Kelebihan Cloud Computing :
a. Pemakai selalu dapat memakai versi terbaru dari program yang dipakainya.
Karena program ini dapat dipakai pengguna dari seluruh dunia, maka kalau ada
masalah, segera diketahui dan diperbaiki.

b. Program dapat dipakai bersama-sama, sehingga kalau ada pekerjaan yang harus
diselesaikan oleh 10 orang misalnya, dapat dikerjakan bersama-sama pada waktu
yang berbeda-beda, dari tempat yang berlainan. Jadi tidak perlu lagi ada rapat
di suatu tempat, karena akan memboroskan waktu, tenaga, dan sumber daya
listrik untuk AC dan lampu, nyamikan atau sesaji buat para peserta rapat, belum
lagi waktu yang dipakai untuk ngobrol di sela-sela rapat).

c. Relatif murah, karena pemakai tidak dibebani biaya apapun, kecuali menginginkan
fasilitas tambahan. Bahkan data pun dapat disimpan di Internet (kita tidak
perlu tahu disimpan di negara mana, atau server yang mana, yang penting data
aman tersimpan di sana dan mudah diakses sewaktu-waktu).

Resiko/kekurangan memakai Cloud Computing
1. Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu :
Service level - Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.

2. Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh orang lain tanpa sepengetahuan anda atau approve dari anda.

3. Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati-hati dalam hal penyimpanan data.

4. Data ownership - Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.

5. Dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?

6. Jika pada IT Industri yang baru saja mengeksplorasi teknologi cloud ada beberapa cloud service yang sudah cukup mapan dan dapat di pertimbangkan misalnya sebagai e-mail service. Namun untuk masalah sekuriti, dengan mengembangkan internal infrastruktur IT Industri tersebut menjadi model cloud akan lebih baik.


Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Cloud Computing pada IT industri adalah sebagai berikut:

A. Langkah awal yang harus anda lakukan adalah mempelajari sistem kontrak dari cloud service. pastikan setiap process menjadi simple, dapat berulang ulang dan menjadi nilai tambah untuk bisnis anda.

B. Kedua, anda harus mengidentifikasi service apa yang dapat anda manfaatkan di dalam cloud dan mana yang seharusnya bersifat internal. Hal ini sangat penting untuk anda ketahui mengenai system dan service core yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis anda. dan sebaiknya anda mengkategorikan beberapa elemen bisnis anda berdasarkan resiko dari penggunaan cloud service.

C. Langkah terakhir, anda harus melakukan strategi sourcing untuk mendapatkan biaya yang sangat murah, namun memiliki scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis anda. Hal ini termasuk pertimbangan akan proteksi data ownership dan mobility, compliance dan beberapa element seperti halnya kontrak IT tradisional.

Kesimpulan dan saran
Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu moda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Cloud Computing digambarkan sebagai suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.

Bagi pengguna yang ingin menggunakan Cloud Computing sebaiknya memperhitungkan keamanan data yang akan kita simpan atau olah, karena setelah kita setuju dengan Cloud Computing maka kita menyerahkan data kita kepada provider penyedia jasa layanan tersebut.

Gunakan akses internet dengan kecepatan yang cukup, karena ini sangat penting untuk kebutuhan mengakses data kita.

"Semoga bermanfa'at ^_^, amien......"

Source : http://uswahtech.uswah.net/berita-196-mengenal-teknologi-cloud-computing.html; © Aprizon's Blog 2011


NAMA : HENY TRIASTUTIK
NIM : 10 1065 2029
KELAS : TI (SORE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.