A.
Pengenalan
Kabel UTP Sraight dan Cross Over
UTP (Unshielded Twisted Pair), Kabel UTP merupakan salah satu
media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan LAN (Local Area Network),
selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa
diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel
pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded).
Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.
Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk
contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:
Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
- Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data. - Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second) - Kabel UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair. - Kabel UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps - Kabel UTP Category 5
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, - Kabel UTP Category 5e
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz. - Kabel UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut. - Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat
dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer
terutama LAN, yaitu Straight
Through Cable dan Cross
Over Cable
A.1 Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang
memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang
lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Contoh penggunaan kabel straight adalah
sebagai berikut :
1.
Menghubungkan
antara computer dengan switch
2.
Menghubungkan
computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3.
Menghubungkan
router dengan LAN pada modem cable/DSL
4.
Menghubungkan
switch ke router
5.
Menghubungkan
hub ke router
A.2 Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel
yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross over.
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
2. Menghubungkan 2 buah switch
3. Menghubungkan 2 buah hub
4. Menghubungkan switch dengan hub
5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada
kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya
4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada
pin no 1,2,3 dan 6.
A.3
Membuat
Kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan
menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan,
yaitu kabel UTP, Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester,
contoh gambarnya seperti dibawah ini:
A.4
Praktek
membuat kabel Straight
1. Kupas bagian ujung kabel UTP,
kira-kira 2 cm
2. Buka pilinan kabel, luruskan dan
urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
3. Setelah urutannya sesuai standar,
potong dan ratakan ujung kabel,
4. Masukan kabel yang sudah lurus
dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel
posisinya sudah benar.
5. Lakukan crimping menggunakan
crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan)
pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
6. Setelah selesai pada ujung yang
satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
7. Langkah terakhir adalah menge-cek
kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan
masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada
LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan
kabel yang kita buat.
8. Dibawah ini adalah contoh ujung
kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel
(warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada
gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).
B. Langkah – Langkah Pembuatan Jaringan LAN
Pada Dasarnya untuk
membangun sebuah jaringan LAN antar komputer hendaknya menggunakan kabel CROSS
OVER karena lebih efisien dan cepat dalam pentransferan datanya. M,aka dari itu
buatlah kabel UTP Cross Over seperti langkah - langkah di atas.
B.1
Setting
Alamat IP (IP Address)
Buka menu Control Panel Windows anda (Start
> Control Panel).
Lalu pilih icon Network Connections.
Setelah
itu pilih Local Area Connection (klik-kanan > Properties).
Lalu
pilih Internet Protocol (TCP/IP), dan tekan tombol Properties.
Di bagian IP Address, masukkan: 192.168.1.1.
Lalu tekan TAB, otomatis Subnet M`sk akan berisi 255.255.255.0. Sedangkan untuk
komputer pasangannya, berikan IP Address 192.168.1.2.
IP Address yang berada dalam range 192.168.0.0 – 192.168.255.255 umum digunakan
dalam private network atau Local Area Network (LAN). Jadi, anda bisa
saja memberikan alamat 192.168.2.1 dan 192.168.2.10 pada dua komputer yang anda
hubungkan. Asalkan masih dalam satu segmen, maka masih bisa saling
mengenal. Untuk mengetahui apakah komputer berada dalam satu segmen – bisa
dilihat dari 3 angka awal diantara titik (192.168.2). Sehingga anda tidak boleh
memberikan alamat yang berbeda segmen, misal 192.168.1.1 dengan 192.168.2.2.
Pada jaringan yang besar, dimana terdapat beberapa segmen
jaringan, dibutuhkan sebuah router untuk menjembatani antar segmen
sehingga bisa saling berhubungan.
Setelah pemberian alamat IP selesai maka lanjutkan dengan pengujian
jaringan sebelum digunakan, yaitu dengan masuk pada Win + R > CMD > Enter
> Ketikkan Ping Alamat IP “Ping 192.168.1.1” > Enter
Jika ada command reply from 192.168.1.1 maka jaringan Lan Sudah
bisa digunakan
B.2
Berbagi file (File sharing)
Misalkan komputer dengan nama (hostname) SBY dan IP
Address 192.168.1.1 memiliki sebuah folder bernama DATA yang berisi
kumpulan MP3 dan dokumen Word dan Excel, hendak dibagi pakai dengan komputer
BOEDIONO (IP Address 192.168.1.2), maka langkah-langkahnya adalah :
1. Di komputer SBY, masuk ke My Computer atau
Windows Explorer
2. Cari folder bernama DATA, lalu klik kanan di
folder tersebut
3. Pilih Sharing and Security
4. Jika muncul kotak dialog Network sharing and
security, maka klik tulisan “If you understand the security risks… bla.. bla..
bla..” lalu pilih “Just enable file sharing”
5. Klik “Share this folder on the network”
6. Beri nama (share name), misal: DATA
7. Klik tombol OK. Selesai.
Selanjutnya, dari komputer BOEDIONO jika ingin mengakses isi folder
DATA yang ada di komputer SBY: Buka Windows Explorer, lalu di Address Bar
ketikkan \\SBY maka akan tampil folder DATA. Jika tidak berhasil, maka
ketikkan IP Address komputer SBY (\\192.168.1.1).
B.3
Berbagi
printer (Printer sharing)
Demikian juga untuk printer sharing,
langkahnya:
1. Di komputer SBY, masuk ke Control Panel >
Printers and Faxes
2. Pilih printer yang hendak dishare. Klik kanan
dan pilih Sharing…
3. Lalu pilih Share this printer, dan
berikan share name
Kemudian dari komputer BOEDIONO: Buka Windows Explorer, lalu di
Address Bar ketikkan \\SBY. Jika tidak berhasil, maka ketikkan IP
Address komputer SBY (\\192.168.1.1). Maka akan tampil nama printer yang
sudah dishare tadi. Klik-kanan di printer tersebut lalu pilih Connect.
Jika muncul pertanyaan, tekan tombol Yes.
Bila ditinjau dari peran server di
kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer
diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server
murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
1. Antar komputer dalam jaringan dapat
saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive,
fax/modem, printer.
2. Biaya operasional relatif lebih
murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena
tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk
mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak
tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau
rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
1. Troubleshooting jaringan relatif
lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan
untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi
adalah antara server dengan workstation.
2. Sistem keamanan jaringan ditentukan
oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang
dimiliki.
3. Karena data jaringan tersebar di
masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh
masing-masing komputer tersebut.
B.5
Referensi
:
- awangCS.files.wordpress.com/2008/03/Tutorial-Lan.PDF
- file:///D:/Jaringan/urutan-kabel-utp-straight-crossover.html
- file:///D:/Jaringan/jaringan-komputer-lan.htm
- file:///D:/Jaringan/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan-sistem-jaringan-komputer-peer-to- peer.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.