Printer tiga dimensi bukan hal baru dalam dunia teknologi. Namun,
printer tiga dimensi yang bisa mencetak tulang manusia adalah hal baru. Tidak
hanya mencetak, teknologi printer ini juga membantu pertumbuhan tulang.
Sebuah tim di University of Washington telah berhasil
mencetak tulang buatan menggunakan printer 3D, menurut sebuah postingan di
Gizmos dan Gadget. ketika printer 3D tidak lah hal yang baru, tim
Open3DP telah menentukan bahan terbaik yang digunakan untuk pencetakan tulang.
Mereka berlari tes selama lebih dari sebulan sampai mereka akhirnya mendapatkan
campuran serbuk tulang kanan dan memakannya ke printer.
Tulang buatan manusia juga ditambahkan bahan yang akan
dicetak membuat tulang kuat. Tulang masih harus diuji untuk penggunaan medis,
tapi pasien bedah tulang yakin memiliki masa depan yang cerah dengan prestasi
ini.
Pada tahun 2008, peneliti dapat menggunakan printer 3D untuk menghasilkan tulang buatan untuk digunakan pada bedah rekonstruksi wajah. Di Universitas Tokyo Hospital, perusahaan Next 21 menggunakan printer inkjet 3D untuk membuat tulang buatan yang hampir fisik akurat.
Pada tahun 2008, peneliti dapat menggunakan printer 3D untuk menghasilkan tulang buatan untuk digunakan pada bedah rekonstruksi wajah. Di Universitas Tokyo Hospital, perusahaan Next 21 menggunakan printer inkjet 3D untuk membuat tulang buatan yang hampir fisik akurat.
Mereka melakukannya terlebih dahulu,
setelah model cetak berdasarkan sinar-X pasien maka digunakan printer 3D.
Printer bekerja seperti salah satu yang biasa digunakan di kantor, perbedaan utama adalah bahwa mencetak pada kertas biasa, dan mencetak pada lapisan bubuk alpha-tricalcium phosphate (alpha-TCP) dan "tinta" adalah perekat polimer bedak yang mengeras. Melakukan proses yang sama untuk beberapa kali yang akan memungkinkan penciptaan tulang yang menyerupai aslinya.
Tulang yang dihasilkan memiliki karakteristik yang sama seperti tulang alami, dan beberapa telah diuji pada pasien bedah plastik. Sebagian besar dari mereka menunjukkan hasil yang menjanjikan tetapi gagal untuk mereproduksi kualitas yang sama seperti tulang penahan beban.
Printer bekerja seperti salah satu yang biasa digunakan di kantor, perbedaan utama adalah bahwa mencetak pada kertas biasa, dan mencetak pada lapisan bubuk alpha-tricalcium phosphate (alpha-TCP) dan "tinta" adalah perekat polimer bedak yang mengeras. Melakukan proses yang sama untuk beberapa kali yang akan memungkinkan penciptaan tulang yang menyerupai aslinya.
Tulang yang dihasilkan memiliki karakteristik yang sama seperti tulang alami, dan beberapa telah diuji pada pasien bedah plastik. Sebagian besar dari mereka menunjukkan hasil yang menjanjikan tetapi gagal untuk mereproduksi kualitas yang sama seperti tulang penahan beban.
Lebih gila lagi, mereka sekarang sedang mencari cara bagaimana
membuat "suku cadang manusia".
Para peneliti saat ini sedang mengembangkan sebuah printer 3D
khusus untuk membuat cetakan tulang manusia yang disebut dengan 3D
bio-printers. 3D bio-printers nantinya bisa membuat replika tulang manusia yang
kemudian bisa digunakan untuk menggantikan tulang yang patah atau rusak. Bahan
yang digunakan adalah bahan khusus yang mirip dengan tulang manusia.
Jika sebelumnya printer 3D populer digunakan
di kalangan desain, sekarang dunia medis pun bisa mencicipi manfaatnya. Ya,
dengan tambahan pengembangan fungsi, printer 3D bisa menghasilkan tulang, gigi,
bahkan pembuluh darah buatan.
Dilansir Today In Tech, ini berkat hasil penelitian para ilmuwan di Washington State University, Amerika Serikat. Mereka menemukan teknik membuat tulang baru menggunakan printer 3D komersial yang dipotimalkan untuk studi mereka.
Cara kerjanya, printer tersebut akan menyemprotkan semacam bahan plastik di atas bubuk fosfat kalsium mirip tulang. Bahan ini lantas diberi tambahan silikon dan zinc agar memperkuat fungsinya sebagai tulang buatan.
Printer akan bekerja mencetak bentuk seperti yang sudah digambarkan pada komputer. Adapun pembuatan tulang buatan ini memakan waktu cukup lama, karena dikerjakan selapis demi selapis agar lebih kuat.
“Tulang buatan ini tidak benar-benar menggantikan tulang sungguhan. Mereka
berfungsi sebagai perancah sementara, dimana sel tulang yang baru akan tumbuh.
Tulang buatan ini nantinya akan hilang perlahan tanpa menimbulkan efek
samping,” terang salah satu ilmuwan, Profesor Susmita Bose.
Sejauh ini, uji coba yang dilakukan terhadap tikus dan kelinci terbilang sukses. Sel tulang tercatat tumbuh pada perancah dalam waktu hanya satu minggu. Nantinya, para dokter bisa menggunakan berbagai teknik untuk kepentingan medis, misalnya menumbuhkan tulang dalam prosedur ortopedik, membuat gigi baru atau mengobati osteoporosis.
Sejauh ini, uji coba yang dilakukan terhadap tikus dan kelinci terbilang sukses. Sel tulang tercatat tumbuh pada perancah dalam waktu hanya satu minggu. Nantinya, para dokter bisa menggunakan berbagai teknik untuk kepentingan medis, misalnya menumbuhkan tulang dalam prosedur ortopedik, membuat gigi baru atau mengobati osteoporosis.
Mungkin
hanya sebatas ini informasi yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat
dan dapat di pahami untuk pengetahuan kemajuan teknologi di masa yang akan
datang.
Referensi :
Sumber Vidio :
Nama : Hendro Panca Setiawan
Nim : 0910651027
Kelas : TI - A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.